Review Jurnal Computer Vision
Judul
|
Implementasi Teknologi Computer Vision dalam Bidang
Kedokteran dan Biomedika
|
Abstrak
|
Saat ini Telematika muncul sebagai bidang ilmu yang
memfokuskan pada peningkatan interaksi di antara manusia atau proses
melintasi jarak dan waktu melalui aplikasi Information and Communications
Technology (ICT).
Dalam penulisan Review Jurnal ini, penulis membahas
tentang penerapan computer vision dalam bidang kedokteran dan
biomedika. Dalam pemakainnya komponen sistem operasi yang bersentuhan
langsung dengan pengguna.
|
Pendahuluan
|
Computer vision adalah ilmu dan metode aplikasi
dalam menggunakan komputer untuk memahami isi citra (image content). Area
permasalahan dalam computer vision adalah pengukuran dan pemrosessan, yang
dapat dilakukan dengan berbagai metode. Beberapa area permaslahan computer
vision adalah sebagai berikut:
1. Recognation Pengenalan bertujuan
mengenali objek data
citra,aplikasinya
seperti Content Based Image
Retrieval(CBIR),
Optical Character Recognition(OCR).
2. Motion/gerakan bertujuan mengenali
data citra bergerak.
Aplikasinya seperti
Egomotion yang membagi gerakan 3D
Dari kamera, Tracking
yang memperkirakan satu atau
Beberapa objek dalam
citra bergerak.
3. Restorasi citra, bertujuan untuk mendapatkan
data citra,
Citra bergerak atau
objek 3D tanpa noise.
Content Based Image Retrieval (Temu
Kembali Citra Berbasis lsi) adalah salah satu aplikasi dari
computer vision dalam permasalahan temu kembali citra dalam jumlah data citra
yang besar. Arti "Berbasis lsi" adalah pencarian citra berdasarkan
isi citra. Terminologi CBIR dikenalkan pada tahun 1992 oleh T.Kato, dalam
ujicobanya dijelaskan sistem temu kembali citra dari database citra.
|
Ringkasan
Jurnal
|
Computer
Vision adalah ilmu dan teknologi mesin yang melihat, di
mana
mesin mampu mengekstrak informasi dari gambar yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas tertentu. Sebagai suatu disiplin ilmu, visi komputer
berkaitan dengan teori di balik sistem buatan bahwa ekstrak informasi dari
gambar. Data gambar dapat mengambil banyak bentuk, seperti urutan video,
pandangan dari beberapa kamera, atau data multi-dimensi dari scanner medis.
Sedangkan sebagai disiplin teknologi, computer vision berusaha untuk menerapkan
teori dan model untuk pembangunan sistem computer vision.
Computer
Vision didefinisikan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari bagaimana komputer dapat mengenali obyek yang diamati. Cabang
ilmu ini bersama Artificial Intelligence akan mampu menghasilkanVisual
Intelligence System. Perbedaannya adalah Computer Vision lebih
mempelajari bagaimana komputer dapat mengenali obyek yang
diamati. Namunkomputer grafik lebih ke arah pemanipulasian gambar
(visual) secara digital. Bentuk sederhana dari grafik komputer adalah grafik
komputer 2D yang kemudian berkembang menjadi grafik komputer 3D, pemrosesan
citra, dan pengenalan pola. Grafik komputer sering dikenal dengan
istilah visualisasi data.
|
Tinjauan
Pustaka
|
|
Pembahasan
|
Computer Vision didefinisikan sebagai salah satu
cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana komputer dapat mengenali
obyek yang diamati atau diobservasi. Arti dari Computer Vision adalah
ilmu dan teknologi mesin yang melihat, yaitu mesin yang mampu mengekstrak
informasi dari gambar yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu.
Sebagai suatu disiplin ilmu, visi komputer berkaitan dengan teori di balik
sistem buatan yang mengekstrak informasi dari gambar. Data gambar dapat
berupa urutan video, pandangan dari beberapa kamera, atau data multi-dimensi
dari scanner medis. Sebagai disiplin ilmu yang bergerak diibidang
teknologi, Computer Vision berusaha untuk menerapkan teori
dan model untuk pembangunan sistem. Sub-domain dari visi komputer meliputi adegan
rekonstruksi, deteksi event, pelacakan video, pengenalan obyek, belajar,indexing, estimasi
gerak, dan pemulihan citra.
Pada Computer Vision terdapat
kombinasi antara Pengolahan Citra dan Pengenalan. Pengolahan Citra (Image
Processing) merupakan bidang yang berhubungan dengan proses transformasi
citra atau gambar. Proses ini bertujuan untuk mendapatkan kualitas citra yang
lebih baik. Sedangkan Pengenalan Pola (Pattern Recognition), bidang
ini berhubungan dengan proses identifikasi obyek pada citra atau interpretasi
citra. Proses ini bertujuan untuk mengekstrak informasi atau pesan yang
disampaikan oleh gambar atau citra. Contoh aplikasi dari visi komputer
mencakup sistem untuk:
1. Pengendalian proses (misalnya,
sebuah robot industri)
2. Mendeteksi peristiwa (misalnya, untuk
pengawasan
visual).
3. mengorganisir informasi (misalnya,
untuk indeks
database Foto dan urutan
gambar).
4. Modeling benda atau lingkungan
(misalnya, inspeksi
industri, analisis citra medis).
5. Interaksi (misalnya, sebagai input ke
perangkat untuk
interaksi
komputer dengan manusia).
Implementasi dibidang Kedokteran
1. Sinar-X (X-ray)
Sinar X atau X-ray
adalah bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan range panjang gelombang
berkisar dari 10 sampai 0.01 nanometer, dengan frekuensi berada pada 30 PHz
sampai 30 Ehz dan memiliki energi dalam rentang 100 eV - 100 Kev. Sinar-X umumnya digunakan dalam diagnosis gambar medis dan Kristalografi Sinar-X. Dalam
bidang kedokteran Sinar-X digunakan
untuk mendiagnosa dan mengetahui bagian tubuh manusia yang
terjadi kerusakan (seperti kanker, patah tulang, flek pada paru-paru). Dengan
adanya Sinar-X maka proses diagnosa kerusakan anggota tubuh dapat lebih mudah karena tidak harus melakukan proses
pembedahan yang rumit sehingga proses lebih efisien. Selain itu, Sinar-X dapat digunakan untuk melakukan terapi.
2. Computed Tomography Scanner (CT Scan)
CT Scan (Computed Tomography Scanner) adalah
suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut
kecil dari tulang tengkorak dan otak. CT Scan merupakan alat penunjang
diagnosa yang mempunyai aplikasi yang universal untuk pemeriksaan
seluruh organ tubuh, seperti sususan saraf pusat, otot dan tulang,
tenggorokan, dan rongga perut.
3. Pencitraan Resonansi Magnetik (Magnetic Resonance Imaging – MRI)
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
adalah suatu alat kedokteran dibidang pemeriksaan diagnostik radiologi, yang
menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh atau organ manusia
dengan menggunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 – 1,5 Tesla (1
Tesla = 1000 Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen.
(Mulyono ; 2004)
Dasar dari pencitraan resonansi magnetik (Magnetic
Resonance Imaging) adalah fenomena resonansi magnetik dari inti benda
dimana sebuah inti benda yang dikenai medan magnet kemudian mengasilkan
gambar benda tersebut. Resonansi magnetik merupakan getaran inti atom karena
adanya penyearahan momen magnetik inti dari bahan oleh medan magnetik luar
dan rangsangan gelombang EM yang tepat dengan frekuensi gerak gasing inti
tersebut.
Pencitraan dengan USG (ultrasonography)
USG adalah suatu alat dalam dunia
kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang
memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian
hasilnya ditampilkan dalam layar monitor.
Ultrasonography adalah salah satu dari produk
teknologi medical imaging yang dikenal sampai saat
ini. Medical imaging (MI) adalah suatu teknik yang digunakan
untuk mencitrakan bagian dalam organ atau suatu jaringan sel (tissue)
pada tubuh, tanpa membuat sayatan atau luka (non-invasive).
Interaksi antara fenomena fisik tissue dan diikuti dengan
teknik pendetektian hasil interaksi itu sendiri untuk diproses dan
direkonstruksi menjadi suatu citra (image), menjadi dasar bekerjanya
peralatan MI.
|
Kesimpulan
|
Beberapa
contoh aplikasi Computer Vision yang diterapkan dibidang kedokteran
adalah Sinar-X (x-ray), CT Scan, MRI dan USG. Masing-masing aplikasi tersebut
memiliki fungsi yang hampir sama yaitu mendeteksi kelainan, penyakit atau
mengetahui kondisi di dalam tubuh manusia. Namun, dari masingmasing aplikasi
tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda.
|
Daftar
Pustaka
|
http://agoenkp.blogspot.co.id/2014/01/jurnal-penerapan-teknologi-computer.html
|